DUTA DAMAI BNPT RI REGIONAL ACEH, SAWEU SIKULA DALAM RANGKA PENCEGAHAN RADIKALISME DI KALANGAN PELAJAR

Menurut hasil sensus penduduk 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat mayoritas  penduduk Aceh didominasi oleh Generasi Z (lahir pada tahun 1997 – 2012) dan Generasi Milenial (lahir  pada tahun 1981 – 1996). Proporsi Generasi Z sebanyak 30,29 persen dari total populasi dan Generasi  Milenial sebanyak 26,29 persen. Persentase penduduk usia produktif sebesar itu, hal ini tentunya bisa  menjadi bom waktu dikemudian hari, jika anak-anak muda ini terjerembab dalam ideologi radikalisme  dan terorisme. Aceh sebagai daerah paling ujung di Indonesia Aceh secara geografis dianggap cocok jadi  basis gerakan karena mudah akses ke negara lain lewat laut. Aceh pernah terjadi konflik senjatasecara  kultur Aceh dinilai punya potensi untuk ditebar ideologi itu. Selain isu keagamaan, isu kemiskinan juga  dapat menjadi bahan bakar untuk memicu kobaran kebencian pada pemerintah.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai lembaga negara bertanggungjawab dalam  pencegahan, kontra radikalisasi, dan deradikalisasi menaruh perhatian serius kepada generasi muda  Indonesia agar tidak menjadi korban propaganda radikalisme dan terorisme karena para pemuda  generasi Z dan milenial. saat ini, anak muda sebagian besar mengakses internet dan media sosial. Di  ruang digital ini, para ideolog radikal dan terorisme sering melakukan propaganda untuk menggaet  dukungan hingga merekrut anak muda untuk ikut menjadi teroris. Untuk itu, BNPT melalui program  pencegahan secara masif dengan di bentuk duta damai regional aceh pada 29 juli 2022 menambah spirit  dalam membuat konten toleransi, perdamaian dan cinta tanah air dalam membendung propaganda  teroris. Selain itu BNPT juga selalu memantau dan melaporkan konten-konten propaganda teroris  kepada Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) agar diblokir.

Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Polisi R. Ahmad Nurwakhid, pada acara Pelibatan Pemuda dalam  Pencegahan Radikalisme dan Terorisme dengan Pitutur Kebangsaan di Universitas Negeri Yogyakarta  mengatakan generasi muda memiliki kontrol emosi yang masih labil dan menyukai tantangan baru,  sementara wawasan kebangsaan dan pengetahuan keagamaan mereka belum matang. Generasi muda  menjadi sasaran kelompok radikal karena mereka memiliki masa yang panjang untuk dipersiapkan  sebagai kader dan untuk mendukung agenda utama mereka, yakni mengganti ideologi negara melalui  kekuasaan.

Maka dengan itu, Duta Damai Duta Damai BNPT RI Regional Aceh setelah dibentuk mempunyai program  unggulan salah satunya Duta Damai Duta Damai BNPT RI Regional Aceh saweu sikula sehingga Duta  Damai Duta Damai BNPT RI Regional Aceh bisa sosialisasi dan memberi edukasi tentang bahayanya  mempunyai pemikiran radikalisme dikalangan remaja. Pada kesempatan tersebut Duta Damai Aceh  menjadi pemateri di pandu oleh Duta Damai Musyiarif di kegiatan LKD (Latihan Kepemimpinan Diri)  siswa se-Aceh Besar pada hari Sabtu tanggal 9 September 2023. 

Benny Syuhada selaku Wakil Koordinator Bidang Kelembagaan & Kemitraan Strategis Duta Damai BNPT  RI Regional Aceh membawakan materi dengan tema “Pencegahan Radikalisme di Kalangan Pelajar”. LKD  ke IX ini diikuti oleh siswa SMA/MA se-Aceh Besar dengan jumlah peserta 75 orang yang berlangsung  sejak tanggal 7-10 September 2023. Materi pencegahan radikalisme dari Duta Damai Duta Damai BNPT  RI Regional Aceh sendiri menjadi sebuah introduksi awal terhadap remaja bahwa isu-isu radikal saat ini  bukanlah isu yang dapat dipandang sepele. Perkembangan teknologi, informasi hingga digitalisasi juga  membuat pergerakan radikal ikut bergerak masif memanfaatkan teknologi yang ada. Kita sangat  berharap siswa/ i ini dapat menjadi agen penggerak hingga perubahan dalam menghadapi isu radikal  yang mencoba memecah belah persatuan bangsa.

Radikalisme di kalangan generasi muda masih menjadi pekerjaan rumah Indonesia khususnya di aceh.  dimana pencegahannya menjadi tanggung jawab bersama, salah satunya melalui penanaman karakter  nasionalis dengan cinta tanah air. Peran strategis milenial dalam menangkal radikalisme lainnya yakni  dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk menyampaikan pesan-pesan perdamaian dan anti  radikalisme salah satunya melalui media sosial.

Penulis :

Firman Ilmi, S.IP
Kordinator Literasi dan Litbang
Duta Damai BNPT RI Regional Aceh