Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Oleh karena itu, bahasa bisa disebut juga sebagai salah satu sistem komunikasi yang digunakan manusia.
Berbahasa merupakan hal yang penting karena dengan bahasa manusia dapat berinteraksi dan saling berupaya untuk memahami.
Bahasa juga masuk ke dalam salah satu unsur kebudayaan. Bahasa dapat membentuk suatu kebudayaan ataupun sebaliknya. Maka dari itu terciptalah ragam bahasa yang ada di dunia.
Ada beberapa pendapat para ahli yang memberikan pengertian Bahasa, seperti Finocchiaro (1964), Menurut Finocchiaro dalam bukunya Teaching Children Foreign Language, bahasa adalah suatu sistem vokal yang arbitrer dan memungkinkan semua orang dalam satu kebudayaan tertentu atau orang lain yang telah mempelajari sistem kebudayaan tersebut untuk saling berkomunikasi. Pei & Gaynor (1954), Pengertian bahasa menurut Pei & Gaynor adalah sistem komunikasi dengan bunyi atau lewat alat ujaran dan pendengaran antara individu dari kelompok atau masyarakat tertentu dengan menggunakan simbol-simbol vokal yang berarti arbitrer dan konvensional. Sapir (1921), Sapir mengartikan bahasa sebagai suatu metode yang bersifat naluri yang dimiliki manusia untuk mengkomunikasikan ide, emosi, dan keinginan menggunakan berbagai simbol yang dibuat untuk tujuan tertentu. Koentjaraningrat (1992), Menurut Koentjaraningrat seorang antropolog mengatakan bahwa bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. Bahasa dan kebudayaan saling berhubungan satu sama lain. Dalam buku ‘Pengantar Antropologi’ bahasa masuk ke dalam salah satu unsur kebudayaan. Bahasa ini tercipta karena suatu kebudayaan dan bahkan kebudayaan dapat dipengaruhi oleh bahasa. Levi-Strauss (1972), Levi Strauss mengatakan bahwa bahasa adalah hasil dari kebudayaan. Terkenal akan kajian tentang upacara dan ritual, menurutnya bahasa yang digunakan oleh suatu kelompok masyarakat adalah suatu cerminan kebudayaan masyarakat tersebut. Pelaksanaan upacara atau ritual itu dapat menghasilkan bahasa. Ferdinand De Saussure (1857), De Saussure seorang ahli linguistik mengeluarkan konsep bahasa yang terbagi menjadi tiga, yaitu langage, langue, dan parole.
Langage: pemahaman yang merujuk pada sistem kebahasaan manusia dan tidak berarti apa apa selain sebagai sistem.
Langue: bahasa sebagai proses sosial atau disebut juga bahasa yang dipraktikkan masyarakat untuk berbicara dan menulis.
Parole: sistem kebahasaan yang dipraktikkan individu untuk menghasilkan makna tertentu.
Fungsi Bahasa
Bahasa memiliki fungsi yang begitu penting dalam kehidupan masyarakat. Bukan hanya sebagai alat komunikasi, namun bahasa memiliki fungsi lain sebagai berikut:
- Bahasa sebagai Alat Komunikasi
Secara harfiah, fungsi bahasa utama adalah untuk berkomunikasi. Dalam hal ini bahasa yang digunakan memang bertujuan untuk berinteraksi dan berharap lawan bicara bisa memahami maksud tersebut.
Oleh karena itu, bahasa yang dipilih saat berkomunikasi perlu disesuaikan dengan lawan bicara yang dihadapi.
- Bahasa sebagai Alat Ekspresi Diri
Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi ini juga dapat menjadi sarana untuk mengekspresikan diri. Contoh ini dapat dilihat dari pemilihan kata dalam suatu bahasa yang digunakan seseorang saat hendak mengekspresikan sesuatu.
Seperti saat sedang senang maka ungkapan bahasa yang dipilih juga merujuk pada kesenangan, namun saat sedang marah bisa saja seseorang menggunakan bahasa yang lebih keras atau kasar.
- Bahasa sebagai Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial
Penggunaan bahasa sangat penting untuk berintegrasi dan beradaptasi dalam situasi tertentu. Misalnya, saat sedang sekolah ke luar negeri maka tidak mungkin menggunakan bahasa Indonesia kepada penutur lokal. Oleh karena itu bahasa yang digunakan perlu penyesuaian agar bisa beradaptasi dan terintegrasi dengan baik di negara lain.
- Bahasa sebagai Alat Kontrol Sosial
Bahasa sebagai alat kontrol sosial ini bisa sangat efektif. Pemilihan bahasa dapat disesuaikan dengan golongan masyarakat yang dituju.
Peran Bahasa dalam Masyarakat
Bahasa tentu saja memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dikarenakan bahasa merupakan suatu sistem yang telah disepakati bersama.
Adapun peran bahasa dalam masyarakat adalah sebagai berikut.
- Bahasa sebagai Unsur Budaya
Seperti yang telah dijelaskan oleh Koentjaraningrat dalam buku ‘Pengantar Antropologi’ bahwasannya bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan.
Bahasa menjadi salah satu yang paling penting dalam memahami kebudayaan suatu kelompok. Para antropolog biasanya saat hendak meneliti suatu suku akan mempelajari bahasanya terlebih dahulu agar bisa lebih mudah masuk dan memahami kelompok tersebut.
- Bahasa sebagai Penanda Strata
Bahasa yang digunakan juga dapat menjadi penanda stratifikasi sosial tertentu. Hal ini dikarenakan dalam bahasa memiliki kelas atau tingkatan tersendiri.
Seperti dalam bahasa Sunda, terdapat “undak usuk basa” yang menandakan tingkatan bahasa yang dipakai.
- Bahasa sebagai Simbol Budaya Suku Bangsa
Bahasa dapat menjadi simbol suatu budaya. Hal tersebut dapat dilihat dari dialek, logat, dan ragam bahasa yang dipakai oleh suatu kelompok. Perbedaan geografis dan budaya akan menghasilkan bahasa yang berbeda juga.
Ragam Bahasa
Bahasa memiliki banyak ragam bahasa atau variasi yang digunakan dalam berbahasa. Menurut Mustakim (1994), ragam bahasa terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu:
- Ragam bahasa dilihat dari segi pemakaiannya: ragam lisan dan ragam tulisan
- Ragam bahasa dilihat dari situasi: menjadi ragam resmi/formal dan ragam tak resmi/informal
- Ragam bahasa dilihat dari bidang pemakaian yang berbeda: di bidang edukasi, kesehatan, dan lainnya.
Ragam bahasa ini dapat dipilih dan disesuaikan penggunaannya berdasarkan situasi kondisi suatu masyarakat.
Sifat Bahasa
Bahasa juga memiliki sifat yang dapat menjadi ciri khusus dari bahasa itu sendiri. Beberapa sifat yang dimiliki oleh bahasa adalah sebagai berikut:
- Bahasa itu sebuah sistem: bahasa merupakan sistem kesatuan bunyi dan makna yang berpadu.
- Bahasa itu unik dan khas: setiap bahasa memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri yang menggambarkan kebudayaan suatu kelompok masyarakat.
- Bahasa bersifat universal: bahasa berlaku untuk umum atau universal, siapa saja boleh menggunakan bahasa yang ada di dunia.
- Bahasa itu dinamis: bahasa mengalami berbagai perubahan tergantung zamannya, semakin berkembang dunia maka bahasa juga akan berkembang memunculkan kosa kata-kosa kata baru.
- Bahasa bervariasi: variasi bahasa atau ragam bahasa ini sangat banyak yang menjadi ciri dari bahasa itu sendiri. Hal ini karena bahasa penggunaannya dapat berbeda-beda tergantung situasi dan kondisi.
Bahasa memiliki peran yang sangat penting sebagai alat komunikasi manusia dalam berinteraksi, Bahasa juga merupakan alat untuk berpikir dan belajar . Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa dan budaya. Begitu pula dengan bahasa, Indonesia memiliki beragam bahasa daerah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Sejak dikukuhkan bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional, dengan demikian setiap komunikasi kita menggunakan bahasa Indonesia. Pemahaman masyarakat Indonesia terhadap kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia menjadi dasar sebagai jiwa nasionalisme sebagai bangsa Indonesia.
Bahasa memiliki 2 jenis, yaitu verbal (perkataan) dan non verbal (action). Dari segi fungsinya bahasa memiliki 2 fungsi yakni, transaksional dan interaksional. Transaksional adalah fungsi bahasa yang bertujuan untuk menyampaikan isi dari pesan. Sedangkan interaksional merupakan fungsi bahasa untuk menyampaikan sikap individu dan melibatkan hubungan sosial.
Bahasa Indonesia juga hingga saat menjadi perisai pemersatu bangsa Indonesia. Hal ini yang menjadikan bahasa Indonesia sebagai sarana pertahanan bangsa dari ancaman disintegrasi.
Fungsi pertama bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan dan lambang harga diri bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya, nilai-nilai harga diri dan martabat bangsa, dan falsafah hidup yang menempatkan bangsa Indonesia dalam kedudukan yang sama dan sederajat dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Kedua, dari segi fungsi bahasa Indonesia sebagai lambang jati diri bangsa yang akan menampakkan ciri khas sekaligus membedakan bangsa Indonesia dari bangsa-bangsa lain di dunia. Fungsi bahasa ini erat hubungannya dengan peningkatan fungsi yang ketiga dari bahasa Indonesia, yakni sebagai sarana pemersatu bangsa. Fungsi ini memungkinkan dan memantapkan kehidupan sebagai bangsa yang bersatu, tetapi tidak sampai menghilangkan latar belakang sosial budaya dan bahasa daerah.
Peran bahasa Indonesia juga merupakan alat penghubung antar masyarakat, antar daerah dan antar budaya. Dengan demikian menyadarkan kita bahwa adanya bahasa nasional ini kita dapat berhubungan dan berkomunikasi satu sama lain tanpa merisaukan perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahasa satu sama lain. Bahasa Indonesia juga merupakan sebuah simbol penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda di Indonesia. Hal ini menyadarkan kita akan keberadaan berbagai suku bangsa di Indonesia yang dapat menggapai keserasian hidup sebagai bangsa Indonesia yang satu tanpa meninggalkan identitas kesukuan terhadap nilai-nilai sosial budaya dan latar belakang bahasa daerah masing-masing.
Penulis :
Benny Syuhada, S.IP., M.Si.
Sumber :
detik.com
binus.ac.id