free page hit counter

SEDEKAH MEMBUAT KEBAHAGIAAN DAN PERSAUDARAAN

Sedekah merupakan ibadah sosial yang dicintai Allah SWT. Ibadah sosial memiliki lebih banyak manfaatnya yang dirasa sangat penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan maupun keagamaan karena kemanfaatannya memang bisa dirasakan oleh orang lain. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya ayat Al-Qur’an yang menyebutkan tentang sedekah, salah satunya dalam surat Al-Baqarah ayat 271 :

“Jika kamu menampakkan sedekah (mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Baqarah: 271).

Dengan sedekah akan sangat mungkin terjadi keseimbangan antara si miskin dan si kaya. Seorang muslim tidak boleh mengabaikan orang miskin di sekelilingnya khusunya pada keluarga inti, tetangga dan teman sejawat tanpa melakukan sesuatu untuk menolongnya. Kepekaan sosial atau perasaan pada hati amat penting, di samping kepekaan moral dan kepekaan intelektual. Perlu kita tabayun dan melihat keadaan saudara/tetangga terdekat kita, kemungkinan keluarga/terdekat kita faktanya lagi keadaan kesusahan akan tetapi tidak bisa diungkapkan karena faktor segan maupun tidak mau memberatkan saudaranya. 

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim yang artinya: “apabila salah satu di antara kalian bersedekah, hendaklah dimulai dari dirinya. Dan apabila dalam keadaaan itu ada kelebihan, barulah diberikannya pada kaum kerabatnya. Lalu apabila masih ada kelebihan lagi, maka buat kaum kerabatnya”. Dalam riwayat lain dikatakan “buat yang ada hubungan kekeluargaan dengannya, barulah untuk ini dan itu” Dari hadits di atas, bisa disimpulkan bahwa orang yang paling utama untuk menerima sedekah adalah dirinya sendiri dan setelahnya keluarganya. 

Begitu juga penerima sedekah selanjutnya adalah tetangga terdekat yang kurang mampu, janda dan lain sebagainya. Seperti didalilkan di alquran surah An-Nissa’ ayat 36 sebagai berikut :

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak ya tim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnusabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri”. (QS. An-Nissa’: 36).

Dengan penjelasan di atas kita bisa menyimpulkan bahwa membuat bahagia, membangun persatuan dan kedamaian sesama saudara inti, tetangga terdekat dan teman sejawat sangatlah penting sebagai sikap mental dalam memberikan hal-hal baik terhadap sesama dalam menjalakan kehidupan yang makmur. Perlunya rasa empati, hal tersebut juga bisa memperbaiki hubungan antar saudara tetangga dan teman sejawat. Sebaliknya, jika setiap orang enggan memberi dengan hal-hal baik, tidak saling peduli, saling menjatuhkan, untuk mendominasi, saling memaksakan kehendak, saling membohongi, maka hidup di dunia akan semakin buruk. 

Impian untuk mewujudkan kehidupan dunia yang baik, Allah Swt sudah memberikan pintu meraihnya, yaitu melalui bersedekah dengan memberi tanpa pamrih. Maka dari itu, sebagai seorang muslim yang sadar akan  tanggungjawab agama dan tanggungjawab sosial, patut kiranya kita dituntut untuk melaksanakan ibadah sebagai bentuk ketaatan kepada-Nya.

 

Penulis :

Firman IlmiDuta Damai BNPT RI Regional Aceh