Konflik berkepanjangan yang melibatkan pemerintah indonesia dengan gerakan aceh merdeka atau disebut dengan GAM mengakitbatkan hancurnya tatanan sosial dimasyarakat dan banyak menjadi korban sehingga pembangunan diaceh terlambat. Aceh sebagai daerah dengan sumber daya melimpah menjadi modal untuk bangkit menuju kesejahteraan.
Duta damai sebagai representatif pengawal damai mempunyai tanggung jawab menjaga kedamaian di masyarakat. Sehingga secara tidak langsung Duta Damai BNPT RI Regional Aceh sudah terbentuk sejak tahun 2022 sudah melakukan aksi dalam memberikan pemahaman betapa penting menjaga damai di provinsi Aceh. tidak terkecuali menjaga butir butir kesepakatan damai atau disebut Memorandum of Understanding (MoU) di Helsinki.
Koordinator Duta Damai Aceh bidang Penelitian dan Pengembangan, Firman Ilmi, mengatakan setelah pemilihan umum berakhir dan memasuki tahapan pilkada diharap dapat menjaga perdamaian yang telah terwujud.
“Kita mengharapkan kepada semua elemen di Aceh bersinergi dalam merawat damai” kata firman ilmi di Banda Aceh.
Firman menyampaikan, bahwa proses perjanjian damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah Indonesia tidaklah mudah banyak perjuangan penuh darah dan pengorbanan selama konflik 29 tahun di Aceh . Sehingga damai yang sudah tercipta 2 dekade selama ini wajib dijaga oleh semua pihak.
“Kita mesti merawat damai di tanah serambi Mekkah ini, perlu ada komitmen bersama untuk membangun Aceh,” ujar dia.
Dalam momentum aceh membangun pasca konflik, Pemerintah Aceh dan Pemerintah Indonesia harus diharapkan untuk menjalankan setiap butir kesepakatan yang ada di dalam Memorandum of Understanding (MoU) dan Undang-Undang Pemerintah Aceh (UUPA) sebagai hasil konsensus kesepakatan damai 19 tahun silam. Mengingat saat ini ada beberapa poin kesepakatan damai belum berjalan maksimal seperti cita-cita masyarakat Aceh.
Pada kesempatan peringati hari damai Aceh ke 19 dan tahapan pilkada serentak 2024 menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaga damai dan sekaligus mengawal MoU dan UUPA. Masa lalu yang kelam sebagai pembelajaran serta berbagai pengalaman yang didapatkan oleh seluruh elemen masyarakat. Jangan sampai pesta demokrasi 5 tahunan di nodai oleh mereka yang tidak bertanggung jawab dalam memicu konflik. Perdamaian Aceh harus dirawat dan dijaga selamanya. UUPA harus berjalan sebagaimana diharapkan masyarakat Aceh dan mengawal dana otonomi khusus Aceh agar tepat sasaran.
Maka hal tersebut Duta Damai BNPT RI Regional Aceh mengajak semua elemen melahirkan Semangat damai di provinsi Aceh, tantangan masih ada, terutama dalam hal implementasi kebijakan yang mendukung kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat di seluruh pelosok Aceh. Generasi muda harus ikut ambil bagian dan melahirkan spirit dalam upaya membangun persaudaraan yang hakiki dan terciptanya pilkada yang aman nan damai.
Penulis :
Firman IlmiDuta Damai BNPT RI Regional Aceh