Duta Damai BNPT RI Regional Aceh – Pendidikan damai bertujuan mendidik siswa ke arah yang lebih baik dan terjadinya proses perubahan peserta didik dengan terlibat secara langsung di dalamnya tidak hanya sekedar diberikan materi saja, akan tetapi dipraktekkan secara langsung dalam kehidupan siswa sehari-hari. Kurikulum Pendidikan damai akan menggunakan cara melakukan, permainan, dan proyek- proyek pembelajaran kolaboratif seperti membuat konten video dan flyer narasi perdamaian di media sosia.. Keberadaan kurikulum pendidikan damai memainkan peran sangat penting dalam upaya mempromosikan kebijakan dan praktek pendidikan damai khususnya di daerah aceh.
Mengingat Aceh menjadi pintu gerbang jalur laut international yang menyangga Indonesia. Provinsi berjuluk serambi Mekkah ini juga berbatasan langsung dengan luar negeri .sehingga secara geografis dianggap cocok jadi basis gerakan ekstrimisme, karena mudah akses ke negara lain lewat jalur laut sehingga harus diperkuat. Karena itu, upaya untuk mendorong pendidikan damai sangatlah penting. Pendidikan damai dapat membantu membangun pemahaman, toleransi, dan resolusi konflik yang berkelanjutan di Aceh.
Sebagai daerah bekas konflik yang mempunyai pengalaman dalam area konflik dan mempunyai karakteristik yang keras secara ideologi keislaman sehingga kelompok pergerakan jaringan teroris dinilai punya potensi untuk ditebar ideologi radikal di daerah Aceh. Maka dengan itu Pendidikan damai sangatlah penting untuk dijalankan pencegahan sejak dini, mengingat kondisi Aceh yang sangat rentan konflik. Berawal konflik sosial cumbok antara ulama dan bangsawan aceh (ulee balang) pada awal kemerdekaan indonesia pada tanggal 2 desember tahun 1945, konflik DI/TII sampai dengan konflik GAM berakhir damai dengan penandatangan kesepakatan damai atau disebut MOU Helsinki pada tanggal 15 Agustus 2005 di finlandia dan paling mengejutkan masyarakat aceh pada tahun 2010 terdapat pelatihan teroris di bukit jalil kecamatan jantho Aceh Besar sehingga masa transisi perdamaian aceh pada waktu itu.
Menurut hasil sensus penduduk tahun 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat mayoritas penduduk Aceh didominasi oleh Generasi Z (lahir pada tahun 1997 – 2012) dan Generasi Milenial (lahir pada tahun 1981 – 1996). Proporsi Generasi Z sebanyak 30,29 persen dari total populasi dan Generasi Milenial sebanyak 26,29 persen. Persentase penduduk usia produktif sebesar itu. menunjukkan bahwa generasi Z di provinsi Aceh masih dalam fase mencari jati diri, energik dan masih memiliki semangat tinggi sehingga mudah dipengaruhi dan rentan terpapar paham radikal. Hal ini tentunya bisa menjadi bom waktu dikemudian hari, jika anak-anak muda ini terjerembab dalam ideologi radikalisme dan terorisme.
Berdasarkan beberapa hal mendasar tersebut pada momentum peringatan hari damai Aceh ke 19, Duta Damai BNPT RI Regional Aceh mempunyai peran melakukan penyebaran konten kontra propaganda, dan konten perdamaian. Oleh karena itu, pelaksanaan program “Sekolah Damai” dengan tema Menumbuhkan Ketahanan Satuan Pendidikan Dalam Menolak Paham Intoleransi, Kekerasan, dan Bullying akan dilaksanakan di Sekolah-sekolah tingkat menengah atas yang nantinya akan didampingi oleh Duta Damai sehingga dapat memproduksi konten kreatif di dunia maya secara konsisten. Konsistensi tersebut diharapkan melalui konten kreatif dapat membawa pesan-pesan perdamaian dan menjadi masif di dunia maya dan dunia nyata untuk membendung konten propaganda radikal terorisme yang juga semakin marak.
Dalam rangka membangun sinergisitas dan kerjasama dengan pemangku kepentingan di daerah melalui penyelenggarakan sekolah damai di SMKN 2 Banda Aceh sekaligus sekolah binaan Duta Damai BNPT RI Regional Aceh dengan beberapa agenda seperti pelatihan guru dalam pencegahan radikalisme di kalangan remaja dan workshop kesiswaan cinta damai. Sebelumnya Duta Dama BNPT Regional Aceh telah sukses diadakan di MAN 4 Aceh Besar dalam mempersiapkan kader sejak dini dalam menyebarkan virus perdamaian. Selain itu Duta Damai BNPT RI Regional Aceh juga memberi literasi digital melalui konten media sosial maupun media online (website), termasuk patroli siber untuk melakukan deteksi dini kontra narasi radikalisme.
FOLLOW UP (KEBERLANJUTAN )PROGRAM
Setelah mengikuti program sekolah damai peserta diharapkan dapat memahami metode dasar pencegahan radikalismen melalui pembuatan konten maupun penulisan. Mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam praktiknya sehari-hari sehingga mampu menciptakan kondisi organisasi sekolah dengan nilai, gagasan, praktik toleransi dan perdamaian di lingkungan sekolah. Lebih jauh, follow UP ini diharapkan juga mampu memantik inspirasi bagi pelaku pendidikan dan pengambil kebijakan dalam mengembangkan kebijakan dan proses pendidikan yang lebih berorientasi pada toleransi, moderasi beragama dan perdamaian. Guna mengakomodir kinerja tersebut dan menindaklanjuti hasil sekolah damai merasa perlu untuk menindaklanjuti (Follow Up) dengan berbagai metode sehingga hasil yang didapat ketika sekolah dapat langsung dipraktekkan dengan hasil yang maksimal, berikut program lanjutan:
- Peserta dari sekolah masing-masing akan dibimbing langsung oleh mentor duta damai BNPT Regional Aceh untuk membentuk organisasi siswa penggerak perdamaian sekolahnya mulai dari tahapan pemilihan ketua, anggota & pengurus bahkan sampai menyusun program kerja yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan dilapangan.
- Duta Damai BNPT Regional Aceh akan langsung membackup sebuah program kegiatan yang merupakan program utama yang direncanakan oleh organisasi sekolah seperti kegiatan ekstrakulikuler (pramuka, pengajian disekolah dll) dengan terjun langsung mengawasi dan menjadi Steering Coomite (SC).
- Direncanakan organisasi sekolah hasil bentukan akan dapat langsung bekerja dan mengaplikasikan program kerja dibawah koordinasi BNPT RI melalui Duta Damai Regional Aceh dan diharapkan dapat mengerjakan program utama yaitu Bimbingan Pembuatan Konten dan Penulisan Narasi Perdamaian bagi siswa yang guna mengoptimalkan proses belajar mengajar dalam menyebarkan virus perdamaian.
- Duta Damai BNPT RI Regional Aceh berencana melahirkan produk sebuah film/video pendek dan melakukan pemutaran di sekolah serta penyebaran lewat semua sosial media hingga masyarakat umum bisa ikut mengakses film/video tersebut.
Dalam kesempatan yang sama demi memperkuat kolaborasi Duta Damai BNPT Regional Aceh berkerjasama dengan pemangku kepentingan seperti pemerintah, kepolisian, TNI maupun OKP dan Komunitas yang ada di Aceh, baik kegiatan offline maupun online yang massif di selenggarakan dalam rangka mendukung tersampainya pesan-pesan perdamaian.sebagai sarana sosialisasasi ke kalangan remaja/masyarakat mengingat kembali konflik, kekerasan, buillying yang terjadi di Aceh.
Penulis :
Firman IlmiKordinator Bidang Penelitian dan Pengembangan Duta Damai BNPT RI Regional Aceh